Kamis, 09 Agustus 2012

Ujian Semester Jaringan Komputer (Teori)

Mata Kuliah : Jaringan Komputer
Nama      : LUKMAN HAKIM
NIM         : SIA201043
Dosen     : Nahar Mardiyantoro, M.Kom 
  1.  Mode yang berlaku di Wireless LAN (WLAN). 
Manfaat :
acces point :membagi jaringan/koneksi  baik secara manual atau  otomatis(dhcp)melalui    
       media frekuensi (wifi).
bridge  :sebagai jembatan atau untuk  menghubungkan dua buah jaringan  melalui media frekuensi (wifi)baik class ip yang sama atau class ip yang berbeda,sebagai pengganti kabel karena  dengan  mode bridge ini lebih simple tidak perlu menarik kabel  selain merepotkan juga  biaya murah.

repeater bermanfaat :sebagai media perantara koneksi  antara dari repeater  dengan acces point sehingga dari tempat yang jauh media computer dapat menjangkau signal acces point melalui repeater yang tersebar.

2. POE / Power Over Ethernet teknologi
  adalah sebuah sistem yang memanfaatkan kabel UTP twisted pair untuk mentransmisikan daya / power melalui pair yang tidak terpakai. 
  Kabel UTP Cat-5, hanya menggunakan 2 pair (4 urat) saja untuk Tx (+ dan -) dan Rx (+ dan -). Sementara dalam 1 kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) terdapat 4 pair (8 urat) yang disediakan. dua pair inilah yang bisa kita manfaatkan untuk mentransmisi power.

   manfaat : untuk mensuplay arus ke acces point jikalau access point itu dalam ketinggian 20 m hal ini tentu tidak memungkinkan untuk mengirim arus dari bawah tentu akan mengalami votage drop dengan adanya poe ini tentu akan mengatasi  voltage drop karena tehnik ini mengirimkan arus melalui kabel twisted.

3.faktor yang mempengaruhi kualitas / performance dari jaringan berbasis wireless?
   Antena yg memiliki polarisai yang berbeda ,
    letak penempatan antenna,
    kekuatan daya pancar frekuensi dari acces point.

4.Mengapa WDS diperlukan bagi koneksi wireless pada infrastruktur yang tidak mempu tercober oleh 1 perangkat wireless / acces point? perbedaan WDS dan mode bridge dengan mode repeater?
   Alasan :   Memungkinkan Interconnection beberapa Access Point dalam suatu environment wireless Network,     Wireless Network dapat dikembangkan tanpa memerlukan backbone kabel antar Access Point,    Header MAC Address dari paket traffic tidak berubah antar link access point.

Perbedaan mode bridge dan mode repeater:

Wireless Bridging dimana komunikasi access points Wireless Distribution System hanya satu dengan lainnya (antar AP) dan tidak membolehkan wireless clients lainnya atau Station(STA) untuk mengaksesnya.

 Wireless Repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless Station (STA) jadi membolehkan wireless client berhubungan dengan repeater untuk bisa berhubungan dengan acces point.

5.hubungan antara kekuatan daya dari AP yang diterima atau dipancarkan dengan polarisasi antena ?
  kekuatan pancar  atau menerima dari acces point  di pengaruhi oleh pemakaian dari polarisasi antenna. mengapa ?  karena Antenna sektoral maupun antenna omni biasanya memiliki polarisasi vertikal. Karena wilayah layanan antenna sektoral dan antenna omni yang relatif lebar, tidak heran jika antenna jenis ini digunakan di Access Point yang dipasang di base station untuk sambungan Point-To-Multi-Point (P2MP). memerlukan daya yang sangat besar untuk memancarkan frekuensi, dianjurkan, untuk menggunakan antenna dengan polarisasi vertikal di sambungan P2MP.

Selasa, 05 Juni 2012

Protokol Jaringan

Tugas     : Jaringan Komputer
Nama      : LUKMAN HAKIM
NIM         : SIA201043
Dosen     : Nahar Mardiyantoro, M.Kom 
Protokol Jaringan adalah aturan-aturan yang digunakan dalam jaringan sehingga komputer-komputer anggota jaringan dan komputer berbeda platform dapat saling berkomunikasi. Yang di atur adalah : Topologi/Bentuk Fisik Jaringan, Kabel yang di gunakan, dan Kecepatan transfernya. Berikut adalah Jenis-Jenis dari Protocol Jaringan :


1. Ethernet

Protokol Ethernet paling banyak di gunakan dalam sistem jaringan. Ethernet menggunakan metode akses yang disebut dengan CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection) dalam mengkomunikasikan data. Protocol Ethernet bekerja dengan memperhatikan network atau jaringan sebelum di lakukan transformasi atau transmisi data . Apabila jalur masih sibuk maka akan dia akan menunggu melakukkan pengiriman data hingga jalur bersih dari data.

Topologi : Topologi BUS dan Topologi Star
Kabel : Coaxial, Fiber Optic dan Twisted Pair
Kecepatan : 10 Mbps.

2. Local Talk

Local Talk merupakan protokol jaringan dengan menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance) dalam mengkomunikasikan data. Protocol Local Talk di Populerkan oleh Machintos atau Apple Computer. Protocol Local Talk bekerja dengan menghindari dari tabrakan saat pengiriman data. Adapter Local Talk dan Kabel Twisted Pair khusus di gunakan dalam jaringan ini melalui serial port.

Topologi : Topologi Bus
Kabel : Twisted Pair
Kecepatan : 230 Kbps

3. Token Ring

Protokol Token Ring di populerkan oleh IBM pada tahun 1980. Metode akses protokol Token Ring adalah melalui sebuah Token dalam sebuah lingkaran seperti cincin. Sinyal Token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari satu komputer menuju ke komputer lainnya. Jika pada persinggahan di salah satu komputer terdapat data yang ingin ditransmisikan, Token akan mengirimkan data ke tempat yang di inginkan tersebut. Selanjutnya, Token bergerak untuk saling mengkoneksikan di antara masing-masing komputer.


Topologi : Topologi Star
Kabel : Twisted Pair dan Fiber Optic
Kecepatan : 4 Mbps - 11 Mbps

4. FDDI (Fiber Distributted Data Interface)

FDDI merupakan protokol jaringan dengan metode akses model Token. FDDI menghubungkan beberapa komputer sampai jarak yang jauh. Topologi ini bentuknya sama dengan Token Ring tetapi menggunakan 2 buah ring. Dengan Maksud apabila ring 1 ada masalah maka secara otomatis akan berpindah ke ring 2.

Topologi : Topologi Star
Kabel : Fiber Optic
Kecepatan : 100 Mbps

Dari ke empat macam Protocol di atas, Protocol yang paling populer atau berkembang adalah Protocol Ethernet karena Protocol Ethernet Cara Instalasi nya yang mudah dan Alat yang di pergunakan mudah untuk di cari di pasaran.

Senin, 28 Mei 2012

Jawaban Ujian Tengah Semester Jaringan Komputer (Praktik)

Mata Kuliah : Jaringan Komputer
Nama      : LUKMAN HAKIM
NIM         : SIA201043
Dosen     : Nahar Mardiyantoro, M.Kom 

Jawaban Ujian Tengah Semester Jaringan Komputer (Teori)

Mata Kuliah : Jaringan Komputer
Nama      : LUKMAN HAKIM
NIM         : SIA201043
Dosen     : Nahar Mardiyantoro, M.Kom 
  1.  Jaringan komputer atau sering disebut dengan Computer Networking adalah sebuah teknologi yang memungkinkan 2 buah komputer atau lebih bisa saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Untuk penamaan model jaringan itu sendiri sering dibedakan berdasarkan jarak lingkup dan jangkauan dari sebuah jaringan itu sendiri. Penamaan atau istilah itu antara lain : PAN (Personal Area Networking), LAN (Local Area Networking), MAN (Metropolitan Area Networking) dan WAN (Wide Area Networking). Jaringan computer kedepan sangat menjanjikan apalagi dengan media penghantar data berupa serat optic yang di mana hambatannya boleh di bilang no karena penghantarnya menggunakan media cahaya dengan demikian kecepatan transfer data dapat dengan cepat di lakukan dan lagi wimax yang di mana untuk jangakuan satu tower ke tower lain dapat di jangkau dengan jarak sampai 50 kilometer sangat efisien untuk laju perkembangan jaringan computer biaya yang di keluarkan murah sehingga pelanggan pun dapat dengan murah untuk menikmati jaringan internet ini cuman ada kendala dengan semakin terbatasnya ip versi 4 karena banyaknya pengguna sehingga kuota ip tidak dapat memenuhi lagi,walau ada ip versi 6 tapi masih susah untuk di aplikasikan karena masih orang awam terutama di Indonesia kl mau menggunakan bgmn mau connect sedangkan para jasa penyedia provider masih  jarang yang merubah settingannya karena kalau merubah otomatis akan mengubah setingan semuanya hal ini akan banyak bikin repot.
  2.           Jika melihat gambar soal nomor 2 di samping, maka Alamat IP yang diberikan adalah :
    PC0 : IP Address 192.168.0.2 Subnet Mask 255.255.255.248 Default Gateway 192.168.0.1
    PC1 : IP Address 192.168.0.3 Subnet Mask 255.255.255.248 Default Gateway 192.168.0.1
    PC2 : IP Address 192.168.0.4 Subnet Mask 255.255.255.248 Default Gateway 192.168.0.1
    PC3 : IP Address 192.168.1.1Subnet Mask 255.255.255.248 Default Gateway 192.168.1.1
    PC4 : IP Address 192.168.1.2 Subnet Mask 255.255.255.248 Default Gateway 192.168.1.1
    PC5 : IP Address 192.168.1.3 Subnet Mask 255.255.255.248 Default Gateway 192.168.1.1
    Router : LAN0 : IP Address 192.168.0.1 Subnet Mask 255.255.255.248
                LAN1 : IP Address 192.168.1.1 Subnet Mask 255.255.255.248
    Penggunaan Net Id yang berbeda dalam satu kelas digunakan, dengan alasan pada gambar diatas terdapat sebuah router. Jadi agar router itu melakukan tugasnya maka perlu dibuatnya dua Net Id yang berbeda. Pada Jaringan ini saya menggunakan kelas C, karena melihat jumlah PC yang terhubung sedikit, maka dengan menggunakan kelas C jaringan akan jauh lebih optimal.
  3. Dalam membangun sebuah kelompok jaringan komputer, ada keadaan dimana PC langsung terkoneksi dengan PC atau PC terkoneksi dengan switch. Bagaimana pengkabelan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan keadaan tersebut.Teknik pengkabelan PC dengan Switch berbeda dengan Pengkabelan PC ke PC. Teknik yang digunakan dalam pengkabelan PC dengan Switch adalah menggunakan model pengkabelan type Straight. Kedua ujung kabel menggunakan type straight. Type 568B. 
  •  Putih orang-orange 
  •  Putih hijau-biru 
  • Putih biru-hijau 
  •  Putih coklat-coklat 
Teknik pengkabelan antara PC dengan PC menggunakan model type Cross. Ujung kabel yan satu menggunakan type EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B. Yaitu : 
  • Putih orange-orange
  • Putih hijau-biru 
  • Putih biru-hijau 
  • Putih coklat-coklat  
Sedangkan ujung yang lainnya : 
  • Putih hijau-hijau
  • Putih orange-biru 
  • Putih biru –orange 
  • Putih coklat-coklat
4. Jika dalam sebuah perusahaan memiliki 250 komputer yang akan dikoneksikan dalam sebuah sistem jaringan dengan menggunakan IP kelas C, maka CIDR yang cocok untuk kasus di atas adalah sebagai berikut :
Jika jaringan komputer menggunakan Subnetting 255.255.255.192 maka akan terbentuk 4 buah subnet dan 62 host per subnet dan hal ini akan berakibat tidak cukupnya IP Address kelas C untuk 250 komputer dengan Net Id yang sama. Kalo pun bisa, harus menambahkan perangkat lain yang dinamakan router.
Maka apabila jika sistem jaringannya tidak ingin dilengkapi router, maka Subnetting yang dipakai adalah 255.255.255.128 dengan ini maka akan terbentuk 2 buah subnet dengan 128 host per subnet. Dengan menggunakan Subnetting ini, maka kebutuhan IP untuk 250 komputer bisa terpenuhi tanpa menambah perangkat lain seperti router. 

Kamis, 10 Mei 2012

Etika Profesi Dalam Pendidikan

Tugas Mata Kuliah : ETIKA PROFESI
Dosen : ERVAN RUSDI,M.Kom
Nama  : LUKMAN HAKIM
NIM       : SIA201043

Pengertian Etika dan Profesional
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu kata “ethos” yang berarti suatu kehendak atau kebiasaan baik yang tetap. Yang pertama kali menggunakan kata-kata itu adalah seorang filosof Yunani yang bernama Aris Toteles ( 384 – 322 SM ).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Etika / moral adalah ajaran tentang baik dan buruk mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya.
Menurut K. Bertenes, Etika adalah nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang dalam mengatur tingkah lakunya.

Dari pengertian di atas, disimpulkan bahwa Etika merupakan ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan tingkah laku ( akhlak ). Jadi, Etika membicarakan tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sadar di pandang dari sudut baik dan buruk sebagai suatu hasil penilaian.

Adapun yang dibicarakan dalam hal ini, yaitu etika profesi, yang menyangkut hubungan manusia dengan sesamanya dalam satu lingkup profesi serta bagaimana mereka harus menjalankan profesinya secara profesional agar diterima oleh masyarakat yang menggunakan jasa profesi tersebut. Dengan etika profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat mempertanggung jawabkan tugas yang dilakukannya dari segi tuntutan pekerjaannya.

Profesional adalah merupakan yang ahli dibidangnya, yang telah memperoleh pendidikan atau pelatihan khusus untuk pekerjaannya tersebut.
Profesional merupakan suatu profesi yang mengandalkan keterampilan atau keahlian khusus yang menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi.
Untuk menjadi seseorang yang profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk memiliki beberapa sikap sebagai berikut :

1. Komitmen Tinggi
    Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat pada pekerjaan yang sedang dilakukannya.
2. Tanggung Jawab
    Seorang profesional harus bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya sendiri.
3. Berpikir Sistematis
   Seorang yang profesional harus mampu berpikir sitematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
4. Penguasaan Materi
    Seorang profesional harus menguasai secara mendalam bahan / materi pekerjaan yang sedang dilakukannya.
5. Menjadi bagian masyarakat profesional
   Seyogyanya seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan profesinya.


2.2 Kode Etik Guru Profesional
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional.
Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.


Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Dalam proses pendidikan, banyak unsur-unsur yang terlibat agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik. Salah satunya adalah guru sebagai tenaga pendidik. Guru sebagai suatu profesi kependidikan mempunyai tugas utama melayani masyarakat dalam dunia pendidikan. Dalam hal itu, guru sebagai jantung pendidikan dituntut semakin profesional seiring perkembangan ilmu dan teknologi. Etika profesional guru dituntut dalam hal ini. Etika yang harus dimiliki oleh seorang pendidik sesuai kode etik profesi keguruan. Berikut adalah kode etik profesi keguruan (dikutip Soetjipto dan kosasi, 1994:34-35).

Kode Etik Guru Indonesia
Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap tuhan yang maha esa, bangsa, dan negara, serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia kepada Undang-Undang dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. oleh sebab itu, guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan memedomani dasar-dasar sbagai berikut:

  1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa     Pancasila.
  2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
  3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
  4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.
  5. Guru memelihara hubungan dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
  6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
  7. Guru memelihara hubungan seprofesinya, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.
  8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
  9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Dari sembilan kode etik tersebut diatas, kami hanya membahas lima kode etik saja. Berikut secara rinci akan diuraikan satu-persatu.

2.2.1 Etika Guru Profesional Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Pada butir kesembilan Kode Etik Guru Indonesia disebutkan bahwa “Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan”. Dengan jelas bahwa dalam kode etik tersebut diatur bahwa guru di Indonesia harus taat akan peraturan perundang-undangan yang di buat oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasonal.
Guru merupakan aparatur negara dan abdi negara dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, guru mutlak harus mengetahui kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan dan melaksanakannya sebagaimana aturan yang berlaku. Sebagai contoh pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu mengubah kurikulum dari kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004 atau kurikulum berbasis kompetensi dan kemudian diubah lagi menjadi KTSP dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam kurikulum tersebut, secara eksplisit bahwa hendaknya guru menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajarannya. Seorang guru yang profesional taat akan peraturan yang berlaku dengan cara menerapkan kebijakan pendidikan yang baru tersebut dan akan menerima tantangan baru tersebut, yang nantinya diharapkan akan dapat memacu produktivitas guru dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional.

2.2.2 Etika Guru Profesional Terhadap Anak Didik
Dalam Kode Etik Guru Indonesia dengan jelas dituliskan bahwa guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia seutuhnya yang berjiwa pancasila. Dalam membimbing anak didiknya Ki Hajar Dewantara mengemukakan tiga kalimat padat yang terkenal yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani. Dari ketiga kalimat tersebut, etika guru terhadap peserta didik tercermin. Kalimat-kalimat tersebut mempunyai makna yang sesuai dalam konteks ini.
Pertama, guru hendaknya memberi contoh yang baik bagi anak didiknya. Ada pepatah Sunda yang akrab ditelinga kita yaitu “Guru digugu dan Ditiru” (diikuti dan diteladani). Pepatah ini harus diperhatikan oleh guru sebagai tenaga pendidik. Guru adalah contoh nyata bagi anak didiknya. Semua tingkah laku guru hendaknya jadi teladan. Menurut Nurzaman (2005:3), keteladanan seorang guru merupakan perwujudan realisasi kegiatan belajr mengajar, serta menanamkan sikap kepercayaan terhadap siswa. Seorang guru berpenampilan baik dan sopan akan sangat mempengaruhi sikap siswa. Sebaliknya, seorang guru yang bersikap premanisme akan berpengaruh buruk terhadap sikap dan moral siswa. Disamping itu, dalam memberikan contoh kepada peserta didik guru harus dapat mencontohkan bagaimana bersifat objektif, terbuka akan kritikan, dan menghargai pendapat orang lain.
Kedua, guru harus dapat mempengaruhi dan mengendalikan anak didiknya. Dalam hal ini, prilaku dan pribadi guru akan menjadi instrumen ampuh untuk mengubah prilaku peserta didik. Sekarang, guru bukanlah sebagai orang yang harus ditakuti, tetapi hendaknya menjadi ‘teman’ bagi peserta didik tanpa menghilangkan kewibawaan sebagai seorang guru. Dengan hal itu guru dapat mempengaruhi dan mampu mengendalikan peserta didik.
Ketiga, hendaknya guru menghargai potensi yang ada dalam keberagaman siswa. Bagi seorang guru, keberagaman siswa yang dihadapinya adalah sebuah wahana layanan profesional yang diembannya. Layanan profesional guru akan tampil dalam kemahiran memahami keberagaman potensi dan perkembangan peserta didik, kemahiran mengintervensi perkembangan peserta didik dan kemahiran mengakses perkembangan peserta didik (Kartadinata, 2004:4).
Semua kemahiran tersebut perlu dipelajari dengan sungguh-sungguh dan sistematis, secara akademik, tidak bisa secara alamiah, dan semua harus terinternalisasi dan teraktualisasi dalam perilaku mendidik.
Sementara itu, prinsip manusia seutuhnya dalam kode etik ini memandang manusia sebagai kesatuan yang bulat, utuh, baik jasmani maupun rohani. Peserta didik tidak hanya dituntut berlimu pengetahuan tinggi, tetapi harus bermoral tinggi juga. Guru dalam mendidik seharusnya tidak hanya mengutamakan pengetahuan atau perkembangan intelektual saja, tetapi juga harus memperhatikan perkembangan pribadi peserta didik, baik jasmani, rohani, sosial maupun yang lainnya yang sesuai dengan hakikat pendidikan. Ini dimaksudkan agar peserta didik pada akhirnya akan dapat menjadi manusia yang mampu menghadapi tantangan-tantangan di masa depan. Peserta didik tidak dapat dipandang sebagai objek semata yang harus patuh pada kehendak dan kemauan guru.

2.2.3 Etika Guru Profesional terhadap pekerjaan
Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang mulia. Sebagai seorang yang profesional , guru harus melayani masyarakat dalam bidang pendidikan dengan profesional juga. Agar dapat memberikan layanan yang memuaskan masyarakat, guru harus dapat menyesuaikan kemampuan dan pengetahuannya dengan keinginan dan permintaan masyarakat. Keinginan dan permintaan ini selalu berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat yang biasanya dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Oleh sebab itu, guru selalu dituntut untuk secara terus menerus meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan mutu layanannya. Keharusan meningkatkan dan mengembangkan mutu ini merupakan butir keenam dalam Kode Etik Guru Indonesia yang berbunyi “Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya”.
Secara profesional, guru tidak boleh dilanda wabah completism, merasa diri sudah sempurna dengan ilmu yang dimilikinya, melainkan harus belajar terus menerus (Kartadinata, 2004:1). Bagi seorang guru, belajar terus menerus adalah hal yang mutlak. Hal ini karena yang dihadapi adalah peserta didik yang sedang berkembang dengan segala dinamikanya yang memerlukan pemahaman dan kearifan dalam bertindak dan menanganinya.
Untuk meningkatkan mutu profesinya, menurut Soejipto dan kosasi ada ua cara yaitu cara formal dan cara informal. Secara formal artinya guru mengikuti pendidikan lanjutan dan mengikuti penataran, lokakarya, seminar, atau kegiatan ilmiah lainnya. Secara informal dapat dilakukan melalui televisi, radio, koran, dan sebagainya.

2.2.4 Etika Guru Profesional Terhadap Tempat kerja
Sudah diketahui bersama bahwa suasana yang baik ditempat kerja akan meningkatkan produktivitas. Ketidakoptimalan kinerja guru antara lain disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak menjamin pemenuhan tugas dan kewajiban guru secara optimal.
Dalam UU No. 20/2003 pasal 1 bahwa pemerintah berkewajiban menyiapkan lingkungan dan fasilitas sekolah yang memadai secara merata dan bermutu diseluruh jenjang pendidikan. Jika ini terpenuhi, guru yang profesional harus mampu memanfaatkan fasilitas yang ada dalam rangka terwujudnya manusia seutuhnya sesuai dengan Visi Pendidikan Nasional.
Disisi lain, jika kita dihadapkan dengan tempat kerja yang tidak mempunyai fasilitas yang memadai bahkan buku pelajaran saja sangat minim. Bagaimana sikap kita sebagai seorang guru? Ternyata, keprofesionalan guru sangat diuji disini. Tanpa fasilitas yang memadai guru dituntut untuk tetap profesional dalam membimbing anak didik. Kreatifitas guru harus dikembangkan dalam situasi seperti ini.
Berkaitan dengan ini, pendekatan pembelajaran kontekstual dapat menjadi pemikiran para guru untuk lebih kreatif. Dalam pendekatan ini, diartikan strategi belajar yang membantu guru mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa mengaitkan pengetahuan yang telah dimilikinya drngan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, sikap profesional guru terhadap tempat kerja juga dengan cara menciptakan hubungan harmonis di lingkungan tempat kerja, baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun dengan orang tua peserta didik.

3. Penutup
Etika profesional seorang guru sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional. Seorang guru baru dapat disebut profesional jika telah menaati Kode Etik Keguruan yang telah ditetapkan.

Senin, 19 Maret 2012

Jawaban UAS Praktik Arsitektur Organisasi Komputer (AOK)

Nama : Lukman Hakim
NIM  : SIA201043
Blog   : http://www.lukmancilongok.blogspot.com

PERANCANGAN PC CLUSTER MULTIMEDIA

Rancangan PC Cluster ini meliputi pemilihan topologi, pemilihan sistem diskless dengan memanfaatkan BOOTROM pada Ethernet, pemilihan dan installasi Sistem Operasi (OS) yang dipergunakan, pemilihan hardware network, pemilihan dan installasi compiler program dan setting terhadap keamanan system yang ada terutama pada system operasi Linux.

1. Perangkat yang dipergunakan
  • PC :  AMD64 Athlon sebayak 8 buah
  • Memori :  2 GB masing-,masing node
  • Harddisk : 300GB untuk master node
  • Network Card (LAN Card) : 1000 Mbps dengan support PXEBOOT
  • Sistem Operasi : SuSE  Linux Enterprise Server (SLES) 9
  • PGI CDK (cluster development kit) versi 6.1
  • Switch Hub 10/100/1000Mbps dan Kabel UTP Cat 5e/6
2. Instalasi Sistem Operasi
Sistem operasi yang dapat digunakan untuk cluster dapat bervariasi, mulai dari Linux, FreeBSD, Sun OS dll. Pada rancangan ini operating system yang digunakan, yaitu SuSE dengan opsi installasi minimum sebagai berikut:

  • Programming
  • Network
3. Pemilihan Topologi Jaringan
Untuk perancangan ini kita menggunakan topologi hub maka otomatis topologinya menjadi hubungan peer-to-peer, dimana tiap komputer terhubung interkoneksi satu sama lain. Dalam hubungan dengan menggunakan switch hub, setiap komputer hanya perlu satu network card. Penggunaan switch hub dapat meningkatkan performansi dari cluster karena tiap-tiap komputer terhubung langsung satu sama lain (jarak koneksi = 1).

 
4. Setting  Node Master
Setelah komputer terkoneksi dalam jaringan, langkah berikutnya adalah membangun hubungan jaringan, sehingga memungkinkan setiap komputer pendukung cluster dapat berkomunikasi data satu sama lain.
Pada sistem PC Cluster ini akan digunakan sistem diskless sehingga kita hanya cukup melakukan installasi OS terhadap 1 server yang bertindak sebagai master node, dimana pada master node ini berfungsi sebagai :

  • DHCP server dengan options support PXEBOOT
  • TFTP server berfungsi untuk melakukan transfer file antara disk – to – disk untuk melakukan booting PXEBOOT
  • NFS server untuk melakukan sharing data terhadap node slave
  • FTP server sebagai file transfer memindahkan data
  • Installasi  PGI CDK untuk aplikasi parallel komputasi
  • Lakukan compilasi kernel bila diperlukan
5. Setting Node Slave
Selain node master ada juga yang disebut sebagai node slave, dimana node slave ini berfungsi node yang melakukan parallel komputasi. Pada node slave ini tidak memerlukan hardisk, tetapi menggunakan diskless dimana booting terhadap OS dilakukan melalui jaringan yang diambil dari node master.
Komputer pada node slave ini minimal harus memiliki 1 ethernet card yang support melakukan PXEBOOT, sehingga dapat melakukan booting melalui jaringan.

6. Konfigurasi Hak Akses
Pembatasan hak akses terhadap network dilakukan dengan menggunakan tcpwraper, dimana hak akses di definisikan hanya untuk network tertentu saja, mengapa tidak digunakan iptables atau ipchains untuk pembatasan hak akses tersebut, karena iptables dan ipchains membutuhkan memori dan proses untuk melakukan pembatasan tersebut, sehingga disini digunakan tcpwraper.
Selain itu juga mematikan service yang benar-benar kita tidak perlukan karena hal ini sangat menyangkut ke pada proses yang ada dimemory, dan menyangkut keamanan dari sistem PC Cluster. 

Jawaban UAS Teori Arsitektur Organisasi Komputer (AOK)

Nama : Lukman Hakim
NIM  : SIA201043
Blog   : http://www.lukmancilongok.blogspot.com
 
1. Jelaskan contoh eksekusi program diatas.
Dari contoh eksekusi diatas siklus instruksi dengan langkah langkahnberikut:
Mengambil (fetch) instruksi ADD,  Membaca isi lokasi memori A ke dalam prosesor,  Membaca  isi lokasi memori B ke dalam prosesor, agar isi A tidak hilang prosesor harus memiliki  sedikitnya dua buah register untuk menyimpan nilai-nilai memori dibanding akumulator tunggal, Menambahkan kedua nilai-nilainya,  Menuliskan hasilnya dari prosesor ke lokasi memori A.
Jadi, siklus eksekusi untuk instruksi tertentu boleh melibatkan lebih dari satu referensi ke memori, juga suatu instruksi dapat menentukan suatu operasi I/O.

2. Berikan pendapat anda tentang RISC dan CISC tentang keunggulanya.
RISC ( Reduced Instruction Set Computer )
  • Menekankan pada perangkat lunak, dengan sedikit transistor
  • Instruksi sederhana bahkan single
  • Load / Store atau memory ke memory bekerja terpisah
  • Ukuran kode besar dan kecapatan lebih tinggi
  • Transistor didalamnya lebih untuk meregister memori
CISC (Complex Instruction Set Computer )
  • Lebih menekankan pada perangkat keras, sesuai dengan takdirnya untuk programer.
  • CISC dimaksudkan untuk meminimumkan jumlah perintah yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan. (Jumlah perintah sedikit tetapi rumit)
  • Konsep CISC menjadikan mesin mudah untuk diprogram dalam bahasa rakitan, tetapi konsep ini menyulitkan dalam penyusunan kompiler bahasa pemrograman tingkat tinggi.
  • Dalam CISC banyak terdapat perintah bahasa mesin.
3. Beri penjelasan tentang Hyper- Threading !
Teknologi Hyper-Threading adalah teknik yang memungkinkan sebuah CPU tunggal dapat bertindak seperti beberapa CPU. Hyper-Threading memungkinkan bagian-bagian yang berbeda dari CPU untuk bekerja pada tugas yang berbeda secara bersamaan.
Sebuah CPU dengan Hyper-Threading memiliki dua set sirkuit yang melacak keadaan CPU. Sirkuit ini mencakup sebagian besar register dan penunjuk instruksi. Sirkuit ini berfungsi sebagai fasilitas penyimpanan sementara untuk melacak dimana CPU saat ini bekerja. Bagian CPU yang tidak direplikasi adalah L1 dan L2 cache. Hyper-Threading menduplikat sekitar 5% dari sirkuit dari CPU. Tergantung pada aplikasi perangkat lunak yang digunakan, Hyper-Threading dapat meningkatkan performa hingga enam kali lipat.
 
4. Dalam Komputer Cluster terdapat istilah Master Slave Processing dan Symetrical Multiprocessing. Berikan pemahaman atas salah satu istilah tersebut..
Sistem multi prosessor yang sering digunakan adalah model symmetric multiprocessing, dimana setiap prosessor menjalankan sistem operasi yang identik dan komunikasi antar prosesor jika diperlukan. Beberapa sistem menggunakan asymmetric multiprocessing, dimana setiap prosessor mempunyai tugas tetentu. Prosessor master mengontrol sistem, prosessor lain menunggu instruksi master atau mempunyai tugas yang ditentukan oleh master. Skema ini merupakan hubungan master-slave. Prosessor master menjadwal dan mengalokasikan pekerjaan dari prosessor slave. Contoh symmetric multiprocessing adalah sistem UNIX versi Encore’s untuk komputer Multimax Komputer dapat dikonfigurasikan untuk menangani satu lusin prosessor, semua menjalankan UNIX. Keuntungan dari model ini adalah bahwa beberapa proses dapat berjalan pada satu waktu (N proses jika terdapat N CPU) tanpa menyebabkan pengurangan performansi. Sehingga kita dapat mengontrol I/O secara hati-hati untuk menjamin data mendapatkan prosessor yang tepat.

5. Cara meningkatkan Computer Performance :
  • Perhatikan Visual Grafis. Kita harus memilih antara mementingkan visual grafis/tampilan dari komputer kita atau lebih mementingkan kualitas dan performa dari komputer PC anda. Caranya : Klik kanan icon My Computer -> Properties -> (Tab) Advance -> (Performance -> Setting) -> Visual Effects.Kita bisa pilih sendiri di menu custom, tinggal check/uncheck pilihan kita sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita.
  • Hindari Program-program yang Tidak Berguna. Semakin banyak program yang ada di komputer maka hardisk akan lebih penuh. Dan semakin banyak isi hardisk yang terpakai maka komputer anda akan berjalan lebih lambat pula.
  • Uninstall program-program yang tidak berguna. Caranya : Control Panel -> Add or Remove Programs. Sebaiknya untuk program yang jarang anda pakai maka di hapus saja dari komputer PC anda.
  • Lakukan Disk Cleanup. Disk Cleanup ini akan membersihkan file-file bekas yang sudah tidak dibutuhkan lagi sehingga dapat menghemat space hardisk anda. Caranya : My Computer -> C: (sesuai dengan hardisk yang anda ingin bersihkan) -> Klik Kanan -> Properties -> Disk Cleanup
  • Defragment Hardisk Berkala. Defragment ini juga bisa membersihkan hardisk dari data-data yang tidak berguna. Sehingga jika anda melakukan defragment hardisk ini akan menambah free spac penyimpananan hardisk anda.Caranya : My Computer -> C: (sesuai dengan hardisk yang anda ingin bersihkan) -> Klik Kanan -> Properties -> (tab) Tools -> Defragment Now
  • Melakukan Tweaking dengan Software. Banyak software yang tersedia yang mampu meningkatkan performa komputer anda. Diantaranya Tune Up Utilities, CCleaner, RegCleaner dan masih banyak lagi. Tools-tools tersebut juga bisa membersihkan registry anda dari kesalahan-kesalahan / Error.
  • Optimalkan Virtual Memori. Caranya : My Computer -> Klik Kanan -> Properties -> (Tab) Advance -> (Performance -> Setting) -> Advanced -> (Virtual Memori -> Change).Nah disitu ada bagian custom size anda isi disitu sesuai dengan yang ada di Reccomended.
  • Matikan beberapa fitur Start Up yang tidak berguna. Caranya : Start Menu -> RUN -> Ketikan MSCONFIG -> OK / Enter -> Pilih menu Start Up >> Hilangkan semua centang pada Start up kecuali Program Anti virus. Klik Menu service -> Hilangkan centang pada Automatic Updates. Setelah itu tekan Apply lalu OK

Jumat, 16 Maret 2012

Perbedaan RISC dengan CISC

Tipe Processor
1. RISC ( Reduced Instruction Set Computer )
    – CPU Apple
2. CISC ( Complex Instruction Set Computer )
    – AMD CPU dan Intel
RISC singkatan dari Reduced Instruction Set Computer. Merupakan bagian dari arsitektur mikroprosessor, berbentuk kecil dan berfungsi untuk negeset istruksi dalam komunikasi diantara arsitektur yang lainnya.
Sejarah RISC
Proyek RISC pertama dibuat oleh IBM, stanford dan UC –Berkeley pada akhir tahun 70 dan awal tahun 80an. IBM 801, Stanford MIPS, dan Barkeley RISC 1 dan 2 dibuat dengan konsep yang sama sehingga dikenal sebagai RISC. RISC mempunyai karakteristik :
• one cycle execution time : satu putaran eksekusi. Prosessor RISC mempunyai CPI (clock per instruction)
   atau waktu per instruksi untuk setiap putaran. Hal ini dimaksud untuk mengoptimalkan setiap instruksi pada
   CPU.
• pipelining:adalah sebuah teknik yang memungkinkan dapat melakukan eksekusi secara simultan.Sehingga
   proses instruksi lebih efiisien
• large number of registers: Jumlah register yang sangat banyak. RISC di Desain dimaksudkan untuk dapat
  menampung jumlah register yang sangat banyak untuk mengantisipasi agar tidak terjadi interaksi yang
  berlebih dengan memory.
Disingkat dengan CISC. Rangkaian instruksi built-in pada processor yang terdiri dari perintah-perintah yang kompleks. Instruksi-instruksi yang tersedia memudahkan para programmer untuk mengembangkan aplikasi untuk plattform CISC. Di lain pihak, banyaknya instruksi dalam CISC dapat mengurangi kecepatannya. Chip Intel x86 merupakan chip dari jenis CISC karena ia menggunakan set instruksi kompleks.
CISC merupakan kebalikan dari RISC, biasanya digunakan pada keluarga processor untuk PC (AMD, Cyrix). Para pesaing Intel seperti Cyrix dan AMD juga telah menggunakan chip RISC tetapi ia telah dilengkapi dengan penukar (converter) CISC.
Di sini chip jenis RISC akan membahagikan operasi besar kepada beberapa operasi yang lebih mudah sehingga terdapat perintah-perintah kecil yang mampu memproses dengan cepat.
Para perancang mikroprosesor mencari kinerja lebih bagus di dalam keterbatasan teknologi kontemporer. Pada tahun 1970-an misalnya, memori diukur dengan kilobyte dan sangat mahal saat itu. CISC merupakan pendekatan dominan karena menghemat memori.
Pada arsitektur CISC seperti Intel x86, yang diperkenalkan pada tahun 1978, bisa terdapat ratusan instruksi program – perintah-perintah sederhana yang menyuruh sistem menambah angka, menyimpan nilai dan menampilkan hasilnya. Bila semua instruksi panjangnya sama, instruksi sederhana akan memboroskan memori. Instruksi sederhana membutuhkan ruang penyimpanan 8 bit, sementara instruksi yang paling kompleks mengkonsumsi sebanyak 120 bit.
Walaupun instruksi dengan panjang bervariasi lebih sulit diproses oleh chip, instruksi CISC yang lebih panjang akan lebih kompleks. Bagaimanapun, untuk memelihara kompatibilitas software, chip x86 seperti Intel Pentium III dan AMD Athlon harus bekerja dengan instruksi CISC yang dirancang pada tahun 1980-an, walaupun keuntungan awalnya yaitu menghemat memori tidaklah penting sekarang.
Kelebihan dan kekurangan dari dua arsitektur tersebut sering menjadi perdebatatan diantara para ahli. Namun demikian teknologi terkini menggunakan arsitektur RISC ini.
Perbedaan RISC dengan CISC dilihat dari segi instruksinya
RISC ( Reduced Instruction Set Computer )
- Menekankan pada perangkat lunak, dengan sedikit transistor
- Instruksi sederhana bahkan single
- Load / Store atau memory ke memory bekerja terpisah
- Ukuran kode besar dan kecapatan lebih tinggi
- Transistor didalamnya lebih untuk meregister memori
CISC ( Complex Instruction Set Computer )
- Lebih menekankan pada perangkat keras, sesuai dengan takdirnya untuk pragramer.
- Memiliki instruksi komplek. Load / Store atau Memori ke Memori bekerjasama
- Memiliki ukuran kode yang kecil dan kecepatan yang rendah.
- Transistor di dalamnya digunakan untuk menyimpan instruksi – instruksi bersifat komplek
Sudah sering kita mendengar debat yang cukup menarik antara komputer personal IBM dan kompatibelnya yang berlabel Intel Inside dengan komputer Apple yang berlabel PowerPC. Perbedaan utama antara kedua komputer itu ada pada tipe prosesor yang digunakannya. Prosesor PowerPC dari Motorola yang menjadi otak utama komputer Apple Macintosh dipercaya sebagai prosesor RISC, sedangkan Pentium buatan Intel diyakini sebagai prosesor CISC. Kenyataannya komputer personal yang berbasis Intel Pentium saat ini adalah komputer personal yang paling banyak populasinya. Tetapi tidak bisa pungkiri juga bahwa komputer yang berbasis RISC seperti Macintosh, SUN adalah komputer yang handal dengan sistem pipelining, superscalar, operasi floating point dan sebagainya.
Apakah memang RISC lebih lebih baik dari CISC atau sebaliknya. Tetapi tahukah kita dimana sebenarnya letak perbedaan itu. Apakah prosesor dengan instruksi yang lebih sedikit akan lebih baik dari prosesor yang instruksinya kompleks dan lengkap. Apakah memang perbedaan prosesor itu hanya dari banyak atau tidaknya instruksi saja. Bukankah jumlah instruksi tidak berhubungan dengan ke-handal-an suatu prosesor. Pertanyaan-pertanyaan ini yang hendak dijawab melalui tulisan berikut. Namun supaya lebih dekat dengan elektronika praktis, ElectronicLab akan lebih fokus pada mikrokontroler low-cost yang berbasis RISC dan CISC. Sebagai contoh dari mikrokontroler CISC adalah 68HC11 buatan Motorola dan 80C51 dari Intel. Kita juga mengenal keluarga PIC12/16CXX dari Microchip dan COP8 buatan National Semiconductor sebagai mikrokontroler yang berbasis RISC.
CISC adalah singkatan dari Complex Intruction Set Computer dimana prosesor tersebut memiliki set instruksi yang kompleks dan lengkap. Sedangkan RISC adalah singkatan dari Reduced Instruction Set Computer yang artinya prosesor tersebut memiliki set instruksi program yang lebih sedikit. Karena perbedaan keduanya ada pada kata set instruksi yang kompleks atau sederhana (reduced), maka mari kita bahas sedikit tentang intruksi itu sendiri.
Sistem mikrokontroler selalu terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat lunak ini merupakan deretan perintah atau instruksi yang dijalankan oleh prosesor secara sekuensial. Instruksi itu sendiri sebenarnya adalah bit-bit logik 1 atau 0 (biner) yang ada di memori program. Angka-angka biner ini jika lebarnya 8 bit disebut byte dan jika 16 bit disebut word. Deretan logik biner inilah yang dibaca oleh prosesor sebagai perintah atau instruksi. Supaya lebih singkat, angka biner itu biasanya direpresentasikan dengan bilangan hexa (HEX). Tetapi bagi manusia, menulis program dengan angka biner atau hexa sungguh merepotkan. Sehingga dibuatlah bahasa assembler yang direpresentasikan dengan penyingkatan kata-kata yang cukup dimengerti oleh manusia.
Bahasa assembler ini biasanya diambil dari bahasa Inggris dan presentasinya itu disebut dengan Mnemonic. Masing-masing pabrik mikroprosesor melengkapi chip buatannya dengan set instruksi yang akan dipakai untuk membuat program.
Biner Hexa Mnemonic
10110110 B6 LDAA …
10010111 97 STAA …
01001010 4A DECA …
10001010 8A ORAA …
00100110 26 BNE …
00000001 01 NOP…
01111110 7E JMP …
Sebagian set instruksi 68HC11
Pada awalnya, instruksi yang tersedia amat sederhana dan sedikit. Kemudian desainer mikroprosesor berlomba-lomba untuk melengkapi set instruksi itu selengkap-lengkapnya. Jumlah instruksi itu berkembang seiring dengan perkembangan desain mikroprosesor yang semakin lengkap dengan mode pengalamatan yang bermacam-macam. Mikroprosesor lalu memiliki banyak instruksi manipulasi bit dan seterusnya dilengkapi dengan instruksi-instruksi aritmatik seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Seperti contohnya 68HC11 banyak sekali memiliki set instruksi untuk percabangan seperti BNE, BLO, BLS, BMI, BRCLR, BRSET dan sebagainya.
Perancang mikroprosesor juga memperkaya ragam instruksi tersebut dengan membuat satu instruksi tunggal untuk program yang biasanya dijalankan dengan beberapa intruksi. Misalnya pada 80C51 untuk contoh program berikut ini.
LABEL …
DEC R0
MOV A,R0
JNZ LABEL
Program ‘decrement’ 80C51
Program ini adalah program pengulangan yang mengurangi isi register R0 sampai register R0 menjadi kosong (nol). Intel menambah set instruksinya dengan membuat satu instruksi khusus untuk keperluan seperti ini :
LABEL ….
DJNZ R0,LABEL
Instruksi ‘decrement jump not zero’ 80C51
Kedua contoh program ini hasilnya tidak berbeda. Namun demikian, instruksi kompleks seperti DJNZ mempermudah pembuat program. Set instruksi yang lengkap diharapkan akan semakin membuat pengguna mikroprosesor leluasa menulis program dalam bahasa assembler yang mendekati bahasa pemrograman level tinggi. Intel 80C51 yang dikembangkan dari basis prosesor 8048 dirilis pada tahun 1976 memiliki tidak kurang dari 111 instruksi. Tidak ketinggalan, 68HC11 dari Motorola yang populer di tahun 1984 dilengkapi dengan 145 instruksi. Karena banyak dan kompleksnya instruksi yang dimiliki 68HC11 dan 80C51, kedua contoh mikrokontroler ini disebut sebagai prosesor CISC.
Debat CISC versus RISC dimulai ketika pada tahun 1974 IBM mengembangkan prosesor 801 RISC. Argumen yang dipakai waktu itu adalah mengapa diperlukan instruksi yang kompleks. Sebab pada prinsipnya, instruksi yang kompleks bisa dikerjakan oleh instruksi-instruksi yang lebih sederhana dan kecil. Ketika itu penggunaan bahasa tingkat tinggi seperti Fortran dan kompiler lain (compiler/interpreter) mulai berkembang. Apalagi saat ini compiler seperti C/C++ sudah lazim digunakan. Sehingga sebenarnya tidaklah diperlukan instruksi yang kompleks di tingkat prosesor. Kompiler yang akan bekerja men-terjemahkan program dari bahasa tingkat tinggi menjadi bahasa mesin.
Untuk melihat bagaimana perbedaan instruksi RISC dan CISC, mari kita lihat bagaimana keduanya melakukan perkalian misalnya c = a x b. Mikrokontroler 68HC11 melakukannya dengan program sebagai berikut :
LDAA #$5
LDAB #$10
MUL
Program 5×10 dengan 68HC11
Cukup tiga baris saja dan setelah ini accumulator D pada 68HC11 akan berisi hasil perkalian dari accumulator A dan B, yakni 5 x 10 = 50. Program yang sama dengan PIC16CXX, adalah seperti berikut ini.
MOVLW 0×10
MOVWF Reg1
MOVLW 0×05
MOVWF Reg2
CLRW
LOOP ADDWF Reg1,0
CFSZ Reg2,1
GOTO LOOP
Program 5×10 dengan PIC16CXX
Prosesor PIC16CXX yang RISC ini, tidak memiliki instruksi perkalian yang khusus. Tetapi perkalian 5×10 itu sama saja dengan penjumlahan nilai 10 sebanyak 5 kali. Kelihatannya membuat program assembly dengan prosesor RISC menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan prosesor CISC. Tetapi perlu diingat, untuk membuat instruksi yang kompleks seperti instruksi MUL dan instruksi lain yang rumit pada prosesor CISC, diperlukan hardware yang kompleks juga. Dibutuhkan ribuan gerbang logik (logic gates) transistor untuk membuat prosesor yang demikian. Instruksi yang kompleks juga membutuhkan jumlah siklus mesin (machine cycle) yang lebih panjang untuk dapat menyelesaikan eksekusinya. Instruksi perkalian MUL pada 68HC11 memerlukan 10 siklus mesin dan instruksi pembagiannya memerlukan 41 siklus mesin.
Pendukung RISC berkesimpulan, bahwa prosesor yang tidak rumit akan semakin cepat dan handal. Hampir semua instruksi prosesor RISC adalah instruksi dasar (belum tentu sederhana), sehingga instruksi-instruksi ini umumnya hanya memerlukan 1 siklus mesin untuk menjalankannya. Kecuali instruksi percabangan yang membutuhkan 2 siklus mesin. RISC biasanya dibuat dengan arsitektur Harvard, karena arsitektur ini yang memungkinkan untuk membuat eksekusi instruksi selesai dikerjakan dalam satu atau dua siklus mesin.
Sebagai perbandingan jumlah instruksi pada prosesor RISC, COP8 hanya dilengkapi dengan 58 instruksi dan PIC12/16CXX hanya memiliki 33 instruksi saja. Untuk merealisasikan instruksi dasar yang jumlah tidak banyak ini, mikroprosesor RISC tidak memerlukan gerbang logik yang banyak. Karena itu dimensi dice IC dan konsumsi daya prosesor RISC umumnya lebih kecil dibanding prosesor CISC. Bukan karena kebetulan, keluarga mikrokontroler PICXX banyak yang dirilis ke pasar dengan ukuran mini. Misalnya PIC12C508 adalah mikrokontroler DIP 8 pin.
CISC dan RISC perbedaannya tidak signifikan jika hanya dilihat dari terminologi set instruksinya yang kompleks atau tidak (reduced). Lebih dari itu, RISC dan CISC berbeda dalam filosofi arsitekturnya. Filosofi arsitektur CISC adalah memindahkan kerumitan software ke dalam hardware. Teknologi pembuatan IC saat ini memungkinkan untuk menamam ribuan bahkan jutaan transistor di dalam satu dice. Bermacam-macam instruksi yang mendekati bahasa pemrogram tingkat tinggi dapat dibuat dengan tujuan untuk memudahkan programmer membuat programnya. Beberapa prosesor CISC umumnya memiliki microcode berupa firmware internal di dalam chip-nya yang berguna untuk menterjemahkan instruksi makro. Mekanisme ini bisa memperlambat eksekusi instruksi, namun efektif untuk membuat instruksi-instruksi yang kompleks. Untuk aplikasi-aplikasi tertentu yang membutuhkan singlechip komputer, prosesor CISC bisa menjadi pilihan.
Sebaliknya, filosofi arsitektur RISC adalah arsitektur prosesor yang tidak rumit dengan membatasi jumlah instruksi hanya pada instruksi dasar yang diperlukan saja. Kerumitan membuat program dalam bahasa mesin diatasi dengan membuat bahasa program tingkat tinggi dan compiler yang sesuai. Karena tidak rumit, teorinya mikroprosesor RISC adalah mikroprosesor yang low-cost dalam arti yang sebenarnya. Namun demikian, kelebihan ruang pada prosesor RISC dimanfaatkan untuk membuat sistem-sistem tambahan yang ada pada prosesor modern saat ini. Banyak prosesor RISC yang di dalam chip-nya dilengkapi dengan sistem superscalar, pipelining, caches memory, register-register dan sebagainya, yang tujuannya untuk membuat prosesor itu menjadi semakin cepat.

Sabtu, 10 Maret 2012

BUS dan Sistem Interkoneksi Dalam Komputer

BUS SISTEM
Bus merupakan jalur penghubung antar alat pada komputer yang digunakan sebagai media dalam proses melewatkan data pada suatu proses. Bus ini bisa dianggap sebagai sebuah pipa, dimana pipa atau saluran tersebut digunakan untuk mengirimkan dan menerima informasi antar alat yang dihubungkannya. Pada sistem komputer, bus ini termasuk perangkat internal, kecepatan pengiriman informasi melalui bus ini dilakukan dengan kecepatan tinggi.
Alat transformasi data dari terminal satu ke terminal lain di dalam CPU. Jalur utama aliran data antara processor ke komponen lainnya (seperti sound card, video card, memory) pada mainboard.
Karakteristik bus adalah:
1.
Jumlah interupsi mementukan banyak perangkat independen yang melakukan I/O.
2.
Ukuran bus data eksternal berakibat pada kecepatan operasional I/O.
3.
Ukuran bus alamat menentukan banyak memori yang ditunjuk board ekspansi.
4.
Kecepatan clock maksimum yang dapat diakomodasi bus berakibat pada kinerja.

Pada setiap microprocessor (CPU) selalu terdapat tiga (3) sistem BUS dasar yaitu :
1.
Data BUS
(bi-directional)
2.
Address BUS
(uni-directional)
3.
Control BUS
(uni directional)

1.
Data BUS

a.
Sebagai saran pengangkut data antara CPU dan komponen pendukungnya.

b.
Jumlah Data Bus menyatakan lebar jejak data pada CPU atau jumlah data bit instruksi yang ampu diambil persatuan waktu.

c.
Data Bus biasanya digunakan sebagai taksonomi dari microprocessor yang bersangkutan.

2.
Address BUS

a.
Sebagai sarana pembawa alamat dari microprocessor ke komponen pendukungnya.

b.
Setiap komponen pendukung didalam sistem komputer harus mempunyai alamat yang UNIQUE.

c.
Jumlah dari Address Bus menyatakan jumlah komponen pendukung yang mampu dialamati oleh microprocessor yang bersangkutan.






Control Signal digunakan pada sistem komputer :
Memory Write (–>)
Memory Read (–>)
I/O Write (–>)
I/O Read (–>)
Transfer ACK (–>)
Bus Request (<–)
Bus Grant (–>)
Interrupt Request (<–)
Interrupt ACK (–>)
Reset (<–)
Clock

Sebuah komputer terdiri dari sekumpulan komponen-komponen dasar seperti CPU, memori dan I/O yang kesemuanya saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Kumpulan lintasan lintasan yang saling menghubungkan berbagai modul modul tersebut dikenal dengan nama struktur interkoneksi.
Ada 3 Jenis jenis transfer data seperti berikut ini :
1.
CPU Memori
2.
CPU I/O
3.
I/O Memori (DMA operation)

Selain itu ada 3 jenis Interkoneksi dalam komputer, yaitu :
1.
CPU Interconnection
 


2.
Memory Interconnection



3.
I/O Interconnection












 
Arsitektur Bus Sistem dalam sebuah komputer












Kelemahan Bus Sistem
Apabila banyak terdapat perangkat I /O atau sistem memory yang dihubungkan ke BUS Data maka akan dapat menurunkan kinerja dari sistem keseluruhan, hal ini dikarenakan :
a.
Timbulnya propagation delay
b.
Timbulnya permasalahan Bottleneck

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibuatlah beberapa arsitektur Bus dasar dengan tujuan untuk meningkatkan effisiensi sistem.
Ada 2 Jenis Teknologi Bus Sistem
1.
Traditional Bus
: ISA-BUS
2.
High Speed Bus
: PCI-BUS

Traditional Bus (ISA-BUS)
Sifat-sifat :
1.
Peripheral High-Speed (network, SCSI, Video, Graphic) dengan Peripheral Low- Speed dikoneksikan pada expansion bus yang sama, sehingga kinerja bus tidak optimal.
2.
Beban Bus sistem sangat berat, shg kinerjanya lambat
3.
Traditional Bus ini merupakan sistem bus tunggal (Single Bus system) yang populer diterapkan pada jenis IBM-PC : 8088, era tahun 80′an.











High Speed Bus
Sifat-Sifat :
1.
High Speed Bus , yaitu bus berkecepatan tinggi untuk koneksi peripheral berkecepatan tinggi : Video, Graphic , Network, SCSI
2.
Expansion Bus , yaitu bus berkecepatan rendah untuk koneksi peripheral berkecepatan rendah , seperti: Modem, Fax , Serial
3.
Beban Sistem Bus menjadi lebih ringan sehingga kinerjanya menjadi lebih cepat.
4.
High Speed bus merupakan jenis bus ganda (multi bus)
5. 
Contoh : PCI – BUS











Diagram High Speed Bus
Elemen – elemen pada sistem perancangan Bus :
1.
Jenis Bus

Decicated

Sifat :
-
Data Bus dan Address Bus memiliki Jalur terpisah


-
Rancangan lebih mahal


-
Kecepatan transfer data lebih tinggi

Multiplexed

Sifat :
-
Jalur Data dan Address dijadikan satu


-
Rancangan Lebih Murah


-
Kecepatan transfer data lebih lambat
2.
Metoda arbitrasi

- Tersentralisasi

- Terdistribusi
3.
Timing

- Synchronous

- Asynchronous
4.
Lebar Bus



- Address

- Data
5.
Type data transfer

- Write

- Read

- Read modify write

- Read after write

- Block

BUS – PCI
Peripheral Component Interconnection
Dikeluarkan oleh Intel sebagai public domain
32 atau 64 bit
50 Jalur

Jalur Bus PCI (Optional)
Interrupt lines
*
Not shared
Cache support
64-bit Bus Extension
*
Additional 32 lines
*
Time multiplexed
*
2 lines to enable devices to agree to use 64-bit transfer
JTAG/Boundary Scan
*
For testing procedures




Lukman Alfasiry © 2008. Design by :vio Templates Sponsored by: gold bola