Senin, 19 Maret 2012

Jawaban UAS Praktik Arsitektur Organisasi Komputer (AOK)

Nama : Lukman Hakim
NIM  : SIA201043
Blog   : http://www.lukmancilongok.blogspot.com

PERANCANGAN PC CLUSTER MULTIMEDIA

Rancangan PC Cluster ini meliputi pemilihan topologi, pemilihan sistem diskless dengan memanfaatkan BOOTROM pada Ethernet, pemilihan dan installasi Sistem Operasi (OS) yang dipergunakan, pemilihan hardware network, pemilihan dan installasi compiler program dan setting terhadap keamanan system yang ada terutama pada system operasi Linux.

1. Perangkat yang dipergunakan
  • PC :  AMD64 Athlon sebayak 8 buah
  • Memori :  2 GB masing-,masing node
  • Harddisk : 300GB untuk master node
  • Network Card (LAN Card) : 1000 Mbps dengan support PXEBOOT
  • Sistem Operasi : SuSE  Linux Enterprise Server (SLES) 9
  • PGI CDK (cluster development kit) versi 6.1
  • Switch Hub 10/100/1000Mbps dan Kabel UTP Cat 5e/6
2. Instalasi Sistem Operasi
Sistem operasi yang dapat digunakan untuk cluster dapat bervariasi, mulai dari Linux, FreeBSD, Sun OS dll. Pada rancangan ini operating system yang digunakan, yaitu SuSE dengan opsi installasi minimum sebagai berikut:

  • Programming
  • Network
3. Pemilihan Topologi Jaringan
Untuk perancangan ini kita menggunakan topologi hub maka otomatis topologinya menjadi hubungan peer-to-peer, dimana tiap komputer terhubung interkoneksi satu sama lain. Dalam hubungan dengan menggunakan switch hub, setiap komputer hanya perlu satu network card. Penggunaan switch hub dapat meningkatkan performansi dari cluster karena tiap-tiap komputer terhubung langsung satu sama lain (jarak koneksi = 1).

 
4. Setting  Node Master
Setelah komputer terkoneksi dalam jaringan, langkah berikutnya adalah membangun hubungan jaringan, sehingga memungkinkan setiap komputer pendukung cluster dapat berkomunikasi data satu sama lain.
Pada sistem PC Cluster ini akan digunakan sistem diskless sehingga kita hanya cukup melakukan installasi OS terhadap 1 server yang bertindak sebagai master node, dimana pada master node ini berfungsi sebagai :

  • DHCP server dengan options support PXEBOOT
  • TFTP server berfungsi untuk melakukan transfer file antara disk – to – disk untuk melakukan booting PXEBOOT
  • NFS server untuk melakukan sharing data terhadap node slave
  • FTP server sebagai file transfer memindahkan data
  • Installasi  PGI CDK untuk aplikasi parallel komputasi
  • Lakukan compilasi kernel bila diperlukan
5. Setting Node Slave
Selain node master ada juga yang disebut sebagai node slave, dimana node slave ini berfungsi node yang melakukan parallel komputasi. Pada node slave ini tidak memerlukan hardisk, tetapi menggunakan diskless dimana booting terhadap OS dilakukan melalui jaringan yang diambil dari node master.
Komputer pada node slave ini minimal harus memiliki 1 ethernet card yang support melakukan PXEBOOT, sehingga dapat melakukan booting melalui jaringan.

6. Konfigurasi Hak Akses
Pembatasan hak akses terhadap network dilakukan dengan menggunakan tcpwraper, dimana hak akses di definisikan hanya untuk network tertentu saja, mengapa tidak digunakan iptables atau ipchains untuk pembatasan hak akses tersebut, karena iptables dan ipchains membutuhkan memori dan proses untuk melakukan pembatasan tersebut, sehingga disini digunakan tcpwraper.
Selain itu juga mematikan service yang benar-benar kita tidak perlukan karena hal ini sangat menyangkut ke pada proses yang ada dimemory, dan menyangkut keamanan dari sistem PC Cluster. 

Jawaban UAS Teori Arsitektur Organisasi Komputer (AOK)

Nama : Lukman Hakim
NIM  : SIA201043
Blog   : http://www.lukmancilongok.blogspot.com
 
1. Jelaskan contoh eksekusi program diatas.
Dari contoh eksekusi diatas siklus instruksi dengan langkah langkahnberikut:
Mengambil (fetch) instruksi ADD,  Membaca isi lokasi memori A ke dalam prosesor,  Membaca  isi lokasi memori B ke dalam prosesor, agar isi A tidak hilang prosesor harus memiliki  sedikitnya dua buah register untuk menyimpan nilai-nilai memori dibanding akumulator tunggal, Menambahkan kedua nilai-nilainya,  Menuliskan hasilnya dari prosesor ke lokasi memori A.
Jadi, siklus eksekusi untuk instruksi tertentu boleh melibatkan lebih dari satu referensi ke memori, juga suatu instruksi dapat menentukan suatu operasi I/O.

2. Berikan pendapat anda tentang RISC dan CISC tentang keunggulanya.
RISC ( Reduced Instruction Set Computer )
  • Menekankan pada perangkat lunak, dengan sedikit transistor
  • Instruksi sederhana bahkan single
  • Load / Store atau memory ke memory bekerja terpisah
  • Ukuran kode besar dan kecapatan lebih tinggi
  • Transistor didalamnya lebih untuk meregister memori
CISC (Complex Instruction Set Computer )
  • Lebih menekankan pada perangkat keras, sesuai dengan takdirnya untuk programer.
  • CISC dimaksudkan untuk meminimumkan jumlah perintah yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan. (Jumlah perintah sedikit tetapi rumit)
  • Konsep CISC menjadikan mesin mudah untuk diprogram dalam bahasa rakitan, tetapi konsep ini menyulitkan dalam penyusunan kompiler bahasa pemrograman tingkat tinggi.
  • Dalam CISC banyak terdapat perintah bahasa mesin.
3. Beri penjelasan tentang Hyper- Threading !
Teknologi Hyper-Threading adalah teknik yang memungkinkan sebuah CPU tunggal dapat bertindak seperti beberapa CPU. Hyper-Threading memungkinkan bagian-bagian yang berbeda dari CPU untuk bekerja pada tugas yang berbeda secara bersamaan.
Sebuah CPU dengan Hyper-Threading memiliki dua set sirkuit yang melacak keadaan CPU. Sirkuit ini mencakup sebagian besar register dan penunjuk instruksi. Sirkuit ini berfungsi sebagai fasilitas penyimpanan sementara untuk melacak dimana CPU saat ini bekerja. Bagian CPU yang tidak direplikasi adalah L1 dan L2 cache. Hyper-Threading menduplikat sekitar 5% dari sirkuit dari CPU. Tergantung pada aplikasi perangkat lunak yang digunakan, Hyper-Threading dapat meningkatkan performa hingga enam kali lipat.
 
4. Dalam Komputer Cluster terdapat istilah Master Slave Processing dan Symetrical Multiprocessing. Berikan pemahaman atas salah satu istilah tersebut..
Sistem multi prosessor yang sering digunakan adalah model symmetric multiprocessing, dimana setiap prosessor menjalankan sistem operasi yang identik dan komunikasi antar prosesor jika diperlukan. Beberapa sistem menggunakan asymmetric multiprocessing, dimana setiap prosessor mempunyai tugas tetentu. Prosessor master mengontrol sistem, prosessor lain menunggu instruksi master atau mempunyai tugas yang ditentukan oleh master. Skema ini merupakan hubungan master-slave. Prosessor master menjadwal dan mengalokasikan pekerjaan dari prosessor slave. Contoh symmetric multiprocessing adalah sistem UNIX versi Encore’s untuk komputer Multimax Komputer dapat dikonfigurasikan untuk menangani satu lusin prosessor, semua menjalankan UNIX. Keuntungan dari model ini adalah bahwa beberapa proses dapat berjalan pada satu waktu (N proses jika terdapat N CPU) tanpa menyebabkan pengurangan performansi. Sehingga kita dapat mengontrol I/O secara hati-hati untuk menjamin data mendapatkan prosessor yang tepat.

5. Cara meningkatkan Computer Performance :
  • Perhatikan Visual Grafis. Kita harus memilih antara mementingkan visual grafis/tampilan dari komputer kita atau lebih mementingkan kualitas dan performa dari komputer PC anda. Caranya : Klik kanan icon My Computer -> Properties -> (Tab) Advance -> (Performance -> Setting) -> Visual Effects.Kita bisa pilih sendiri di menu custom, tinggal check/uncheck pilihan kita sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita.
  • Hindari Program-program yang Tidak Berguna. Semakin banyak program yang ada di komputer maka hardisk akan lebih penuh. Dan semakin banyak isi hardisk yang terpakai maka komputer anda akan berjalan lebih lambat pula.
  • Uninstall program-program yang tidak berguna. Caranya : Control Panel -> Add or Remove Programs. Sebaiknya untuk program yang jarang anda pakai maka di hapus saja dari komputer PC anda.
  • Lakukan Disk Cleanup. Disk Cleanup ini akan membersihkan file-file bekas yang sudah tidak dibutuhkan lagi sehingga dapat menghemat space hardisk anda. Caranya : My Computer -> C: (sesuai dengan hardisk yang anda ingin bersihkan) -> Klik Kanan -> Properties -> Disk Cleanup
  • Defragment Hardisk Berkala. Defragment ini juga bisa membersihkan hardisk dari data-data yang tidak berguna. Sehingga jika anda melakukan defragment hardisk ini akan menambah free spac penyimpananan hardisk anda.Caranya : My Computer -> C: (sesuai dengan hardisk yang anda ingin bersihkan) -> Klik Kanan -> Properties -> (tab) Tools -> Defragment Now
  • Melakukan Tweaking dengan Software. Banyak software yang tersedia yang mampu meningkatkan performa komputer anda. Diantaranya Tune Up Utilities, CCleaner, RegCleaner dan masih banyak lagi. Tools-tools tersebut juga bisa membersihkan registry anda dari kesalahan-kesalahan / Error.
  • Optimalkan Virtual Memori. Caranya : My Computer -> Klik Kanan -> Properties -> (Tab) Advance -> (Performance -> Setting) -> Advanced -> (Virtual Memori -> Change).Nah disitu ada bagian custom size anda isi disitu sesuai dengan yang ada di Reccomended.
  • Matikan beberapa fitur Start Up yang tidak berguna. Caranya : Start Menu -> RUN -> Ketikan MSCONFIG -> OK / Enter -> Pilih menu Start Up >> Hilangkan semua centang pada Start up kecuali Program Anti virus. Klik Menu service -> Hilangkan centang pada Automatic Updates. Setelah itu tekan Apply lalu OK

Jumat, 16 Maret 2012

Perbedaan RISC dengan CISC

Tipe Processor
1. RISC ( Reduced Instruction Set Computer )
    – CPU Apple
2. CISC ( Complex Instruction Set Computer )
    – AMD CPU dan Intel
RISC singkatan dari Reduced Instruction Set Computer. Merupakan bagian dari arsitektur mikroprosessor, berbentuk kecil dan berfungsi untuk negeset istruksi dalam komunikasi diantara arsitektur yang lainnya.
Sejarah RISC
Proyek RISC pertama dibuat oleh IBM, stanford dan UC –Berkeley pada akhir tahun 70 dan awal tahun 80an. IBM 801, Stanford MIPS, dan Barkeley RISC 1 dan 2 dibuat dengan konsep yang sama sehingga dikenal sebagai RISC. RISC mempunyai karakteristik :
• one cycle execution time : satu putaran eksekusi. Prosessor RISC mempunyai CPI (clock per instruction)
   atau waktu per instruksi untuk setiap putaran. Hal ini dimaksud untuk mengoptimalkan setiap instruksi pada
   CPU.
• pipelining:adalah sebuah teknik yang memungkinkan dapat melakukan eksekusi secara simultan.Sehingga
   proses instruksi lebih efiisien
• large number of registers: Jumlah register yang sangat banyak. RISC di Desain dimaksudkan untuk dapat
  menampung jumlah register yang sangat banyak untuk mengantisipasi agar tidak terjadi interaksi yang
  berlebih dengan memory.
Disingkat dengan CISC. Rangkaian instruksi built-in pada processor yang terdiri dari perintah-perintah yang kompleks. Instruksi-instruksi yang tersedia memudahkan para programmer untuk mengembangkan aplikasi untuk plattform CISC. Di lain pihak, banyaknya instruksi dalam CISC dapat mengurangi kecepatannya. Chip Intel x86 merupakan chip dari jenis CISC karena ia menggunakan set instruksi kompleks.
CISC merupakan kebalikan dari RISC, biasanya digunakan pada keluarga processor untuk PC (AMD, Cyrix). Para pesaing Intel seperti Cyrix dan AMD juga telah menggunakan chip RISC tetapi ia telah dilengkapi dengan penukar (converter) CISC.
Di sini chip jenis RISC akan membahagikan operasi besar kepada beberapa operasi yang lebih mudah sehingga terdapat perintah-perintah kecil yang mampu memproses dengan cepat.
Para perancang mikroprosesor mencari kinerja lebih bagus di dalam keterbatasan teknologi kontemporer. Pada tahun 1970-an misalnya, memori diukur dengan kilobyte dan sangat mahal saat itu. CISC merupakan pendekatan dominan karena menghemat memori.
Pada arsitektur CISC seperti Intel x86, yang diperkenalkan pada tahun 1978, bisa terdapat ratusan instruksi program – perintah-perintah sederhana yang menyuruh sistem menambah angka, menyimpan nilai dan menampilkan hasilnya. Bila semua instruksi panjangnya sama, instruksi sederhana akan memboroskan memori. Instruksi sederhana membutuhkan ruang penyimpanan 8 bit, sementara instruksi yang paling kompleks mengkonsumsi sebanyak 120 bit.
Walaupun instruksi dengan panjang bervariasi lebih sulit diproses oleh chip, instruksi CISC yang lebih panjang akan lebih kompleks. Bagaimanapun, untuk memelihara kompatibilitas software, chip x86 seperti Intel Pentium III dan AMD Athlon harus bekerja dengan instruksi CISC yang dirancang pada tahun 1980-an, walaupun keuntungan awalnya yaitu menghemat memori tidaklah penting sekarang.
Kelebihan dan kekurangan dari dua arsitektur tersebut sering menjadi perdebatatan diantara para ahli. Namun demikian teknologi terkini menggunakan arsitektur RISC ini.
Perbedaan RISC dengan CISC dilihat dari segi instruksinya
RISC ( Reduced Instruction Set Computer )
- Menekankan pada perangkat lunak, dengan sedikit transistor
- Instruksi sederhana bahkan single
- Load / Store atau memory ke memory bekerja terpisah
- Ukuran kode besar dan kecapatan lebih tinggi
- Transistor didalamnya lebih untuk meregister memori
CISC ( Complex Instruction Set Computer )
- Lebih menekankan pada perangkat keras, sesuai dengan takdirnya untuk pragramer.
- Memiliki instruksi komplek. Load / Store atau Memori ke Memori bekerjasama
- Memiliki ukuran kode yang kecil dan kecepatan yang rendah.
- Transistor di dalamnya digunakan untuk menyimpan instruksi – instruksi bersifat komplek
Sudah sering kita mendengar debat yang cukup menarik antara komputer personal IBM dan kompatibelnya yang berlabel Intel Inside dengan komputer Apple yang berlabel PowerPC. Perbedaan utama antara kedua komputer itu ada pada tipe prosesor yang digunakannya. Prosesor PowerPC dari Motorola yang menjadi otak utama komputer Apple Macintosh dipercaya sebagai prosesor RISC, sedangkan Pentium buatan Intel diyakini sebagai prosesor CISC. Kenyataannya komputer personal yang berbasis Intel Pentium saat ini adalah komputer personal yang paling banyak populasinya. Tetapi tidak bisa pungkiri juga bahwa komputer yang berbasis RISC seperti Macintosh, SUN adalah komputer yang handal dengan sistem pipelining, superscalar, operasi floating point dan sebagainya.
Apakah memang RISC lebih lebih baik dari CISC atau sebaliknya. Tetapi tahukah kita dimana sebenarnya letak perbedaan itu. Apakah prosesor dengan instruksi yang lebih sedikit akan lebih baik dari prosesor yang instruksinya kompleks dan lengkap. Apakah memang perbedaan prosesor itu hanya dari banyak atau tidaknya instruksi saja. Bukankah jumlah instruksi tidak berhubungan dengan ke-handal-an suatu prosesor. Pertanyaan-pertanyaan ini yang hendak dijawab melalui tulisan berikut. Namun supaya lebih dekat dengan elektronika praktis, ElectronicLab akan lebih fokus pada mikrokontroler low-cost yang berbasis RISC dan CISC. Sebagai contoh dari mikrokontroler CISC adalah 68HC11 buatan Motorola dan 80C51 dari Intel. Kita juga mengenal keluarga PIC12/16CXX dari Microchip dan COP8 buatan National Semiconductor sebagai mikrokontroler yang berbasis RISC.
CISC adalah singkatan dari Complex Intruction Set Computer dimana prosesor tersebut memiliki set instruksi yang kompleks dan lengkap. Sedangkan RISC adalah singkatan dari Reduced Instruction Set Computer yang artinya prosesor tersebut memiliki set instruksi program yang lebih sedikit. Karena perbedaan keduanya ada pada kata set instruksi yang kompleks atau sederhana (reduced), maka mari kita bahas sedikit tentang intruksi itu sendiri.
Sistem mikrokontroler selalu terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat lunak ini merupakan deretan perintah atau instruksi yang dijalankan oleh prosesor secara sekuensial. Instruksi itu sendiri sebenarnya adalah bit-bit logik 1 atau 0 (biner) yang ada di memori program. Angka-angka biner ini jika lebarnya 8 bit disebut byte dan jika 16 bit disebut word. Deretan logik biner inilah yang dibaca oleh prosesor sebagai perintah atau instruksi. Supaya lebih singkat, angka biner itu biasanya direpresentasikan dengan bilangan hexa (HEX). Tetapi bagi manusia, menulis program dengan angka biner atau hexa sungguh merepotkan. Sehingga dibuatlah bahasa assembler yang direpresentasikan dengan penyingkatan kata-kata yang cukup dimengerti oleh manusia.
Bahasa assembler ini biasanya diambil dari bahasa Inggris dan presentasinya itu disebut dengan Mnemonic. Masing-masing pabrik mikroprosesor melengkapi chip buatannya dengan set instruksi yang akan dipakai untuk membuat program.
Biner Hexa Mnemonic
10110110 B6 LDAA …
10010111 97 STAA …
01001010 4A DECA …
10001010 8A ORAA …
00100110 26 BNE …
00000001 01 NOP…
01111110 7E JMP …
Sebagian set instruksi 68HC11
Pada awalnya, instruksi yang tersedia amat sederhana dan sedikit. Kemudian desainer mikroprosesor berlomba-lomba untuk melengkapi set instruksi itu selengkap-lengkapnya. Jumlah instruksi itu berkembang seiring dengan perkembangan desain mikroprosesor yang semakin lengkap dengan mode pengalamatan yang bermacam-macam. Mikroprosesor lalu memiliki banyak instruksi manipulasi bit dan seterusnya dilengkapi dengan instruksi-instruksi aritmatik seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Seperti contohnya 68HC11 banyak sekali memiliki set instruksi untuk percabangan seperti BNE, BLO, BLS, BMI, BRCLR, BRSET dan sebagainya.
Perancang mikroprosesor juga memperkaya ragam instruksi tersebut dengan membuat satu instruksi tunggal untuk program yang biasanya dijalankan dengan beberapa intruksi. Misalnya pada 80C51 untuk contoh program berikut ini.
LABEL …
DEC R0
MOV A,R0
JNZ LABEL
Program ‘decrement’ 80C51
Program ini adalah program pengulangan yang mengurangi isi register R0 sampai register R0 menjadi kosong (nol). Intel menambah set instruksinya dengan membuat satu instruksi khusus untuk keperluan seperti ini :
LABEL ….
DJNZ R0,LABEL
Instruksi ‘decrement jump not zero’ 80C51
Kedua contoh program ini hasilnya tidak berbeda. Namun demikian, instruksi kompleks seperti DJNZ mempermudah pembuat program. Set instruksi yang lengkap diharapkan akan semakin membuat pengguna mikroprosesor leluasa menulis program dalam bahasa assembler yang mendekati bahasa pemrograman level tinggi. Intel 80C51 yang dikembangkan dari basis prosesor 8048 dirilis pada tahun 1976 memiliki tidak kurang dari 111 instruksi. Tidak ketinggalan, 68HC11 dari Motorola yang populer di tahun 1984 dilengkapi dengan 145 instruksi. Karena banyak dan kompleksnya instruksi yang dimiliki 68HC11 dan 80C51, kedua contoh mikrokontroler ini disebut sebagai prosesor CISC.
Debat CISC versus RISC dimulai ketika pada tahun 1974 IBM mengembangkan prosesor 801 RISC. Argumen yang dipakai waktu itu adalah mengapa diperlukan instruksi yang kompleks. Sebab pada prinsipnya, instruksi yang kompleks bisa dikerjakan oleh instruksi-instruksi yang lebih sederhana dan kecil. Ketika itu penggunaan bahasa tingkat tinggi seperti Fortran dan kompiler lain (compiler/interpreter) mulai berkembang. Apalagi saat ini compiler seperti C/C++ sudah lazim digunakan. Sehingga sebenarnya tidaklah diperlukan instruksi yang kompleks di tingkat prosesor. Kompiler yang akan bekerja men-terjemahkan program dari bahasa tingkat tinggi menjadi bahasa mesin.
Untuk melihat bagaimana perbedaan instruksi RISC dan CISC, mari kita lihat bagaimana keduanya melakukan perkalian misalnya c = a x b. Mikrokontroler 68HC11 melakukannya dengan program sebagai berikut :
LDAA #$5
LDAB #$10
MUL
Program 5×10 dengan 68HC11
Cukup tiga baris saja dan setelah ini accumulator D pada 68HC11 akan berisi hasil perkalian dari accumulator A dan B, yakni 5 x 10 = 50. Program yang sama dengan PIC16CXX, adalah seperti berikut ini.
MOVLW 0×10
MOVWF Reg1
MOVLW 0×05
MOVWF Reg2
CLRW
LOOP ADDWF Reg1,0
CFSZ Reg2,1
GOTO LOOP
Program 5×10 dengan PIC16CXX
Prosesor PIC16CXX yang RISC ini, tidak memiliki instruksi perkalian yang khusus. Tetapi perkalian 5×10 itu sama saja dengan penjumlahan nilai 10 sebanyak 5 kali. Kelihatannya membuat program assembly dengan prosesor RISC menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan prosesor CISC. Tetapi perlu diingat, untuk membuat instruksi yang kompleks seperti instruksi MUL dan instruksi lain yang rumit pada prosesor CISC, diperlukan hardware yang kompleks juga. Dibutuhkan ribuan gerbang logik (logic gates) transistor untuk membuat prosesor yang demikian. Instruksi yang kompleks juga membutuhkan jumlah siklus mesin (machine cycle) yang lebih panjang untuk dapat menyelesaikan eksekusinya. Instruksi perkalian MUL pada 68HC11 memerlukan 10 siklus mesin dan instruksi pembagiannya memerlukan 41 siklus mesin.
Pendukung RISC berkesimpulan, bahwa prosesor yang tidak rumit akan semakin cepat dan handal. Hampir semua instruksi prosesor RISC adalah instruksi dasar (belum tentu sederhana), sehingga instruksi-instruksi ini umumnya hanya memerlukan 1 siklus mesin untuk menjalankannya. Kecuali instruksi percabangan yang membutuhkan 2 siklus mesin. RISC biasanya dibuat dengan arsitektur Harvard, karena arsitektur ini yang memungkinkan untuk membuat eksekusi instruksi selesai dikerjakan dalam satu atau dua siklus mesin.
Sebagai perbandingan jumlah instruksi pada prosesor RISC, COP8 hanya dilengkapi dengan 58 instruksi dan PIC12/16CXX hanya memiliki 33 instruksi saja. Untuk merealisasikan instruksi dasar yang jumlah tidak banyak ini, mikroprosesor RISC tidak memerlukan gerbang logik yang banyak. Karena itu dimensi dice IC dan konsumsi daya prosesor RISC umumnya lebih kecil dibanding prosesor CISC. Bukan karena kebetulan, keluarga mikrokontroler PICXX banyak yang dirilis ke pasar dengan ukuran mini. Misalnya PIC12C508 adalah mikrokontroler DIP 8 pin.
CISC dan RISC perbedaannya tidak signifikan jika hanya dilihat dari terminologi set instruksinya yang kompleks atau tidak (reduced). Lebih dari itu, RISC dan CISC berbeda dalam filosofi arsitekturnya. Filosofi arsitektur CISC adalah memindahkan kerumitan software ke dalam hardware. Teknologi pembuatan IC saat ini memungkinkan untuk menamam ribuan bahkan jutaan transistor di dalam satu dice. Bermacam-macam instruksi yang mendekati bahasa pemrogram tingkat tinggi dapat dibuat dengan tujuan untuk memudahkan programmer membuat programnya. Beberapa prosesor CISC umumnya memiliki microcode berupa firmware internal di dalam chip-nya yang berguna untuk menterjemahkan instruksi makro. Mekanisme ini bisa memperlambat eksekusi instruksi, namun efektif untuk membuat instruksi-instruksi yang kompleks. Untuk aplikasi-aplikasi tertentu yang membutuhkan singlechip komputer, prosesor CISC bisa menjadi pilihan.
Sebaliknya, filosofi arsitektur RISC adalah arsitektur prosesor yang tidak rumit dengan membatasi jumlah instruksi hanya pada instruksi dasar yang diperlukan saja. Kerumitan membuat program dalam bahasa mesin diatasi dengan membuat bahasa program tingkat tinggi dan compiler yang sesuai. Karena tidak rumit, teorinya mikroprosesor RISC adalah mikroprosesor yang low-cost dalam arti yang sebenarnya. Namun demikian, kelebihan ruang pada prosesor RISC dimanfaatkan untuk membuat sistem-sistem tambahan yang ada pada prosesor modern saat ini. Banyak prosesor RISC yang di dalam chip-nya dilengkapi dengan sistem superscalar, pipelining, caches memory, register-register dan sebagainya, yang tujuannya untuk membuat prosesor itu menjadi semakin cepat.

Sabtu, 10 Maret 2012

BUS dan Sistem Interkoneksi Dalam Komputer

BUS SISTEM
Bus merupakan jalur penghubung antar alat pada komputer yang digunakan sebagai media dalam proses melewatkan data pada suatu proses. Bus ini bisa dianggap sebagai sebuah pipa, dimana pipa atau saluran tersebut digunakan untuk mengirimkan dan menerima informasi antar alat yang dihubungkannya. Pada sistem komputer, bus ini termasuk perangkat internal, kecepatan pengiriman informasi melalui bus ini dilakukan dengan kecepatan tinggi.
Alat transformasi data dari terminal satu ke terminal lain di dalam CPU. Jalur utama aliran data antara processor ke komponen lainnya (seperti sound card, video card, memory) pada mainboard.
Karakteristik bus adalah:
1.
Jumlah interupsi mementukan banyak perangkat independen yang melakukan I/O.
2.
Ukuran bus data eksternal berakibat pada kecepatan operasional I/O.
3.
Ukuran bus alamat menentukan banyak memori yang ditunjuk board ekspansi.
4.
Kecepatan clock maksimum yang dapat diakomodasi bus berakibat pada kinerja.

Pada setiap microprocessor (CPU) selalu terdapat tiga (3) sistem BUS dasar yaitu :
1.
Data BUS
(bi-directional)
2.
Address BUS
(uni-directional)
3.
Control BUS
(uni directional)

1.
Data BUS

a.
Sebagai saran pengangkut data antara CPU dan komponen pendukungnya.

b.
Jumlah Data Bus menyatakan lebar jejak data pada CPU atau jumlah data bit instruksi yang ampu diambil persatuan waktu.

c.
Data Bus biasanya digunakan sebagai taksonomi dari microprocessor yang bersangkutan.

2.
Address BUS

a.
Sebagai sarana pembawa alamat dari microprocessor ke komponen pendukungnya.

b.
Setiap komponen pendukung didalam sistem komputer harus mempunyai alamat yang UNIQUE.

c.
Jumlah dari Address Bus menyatakan jumlah komponen pendukung yang mampu dialamati oleh microprocessor yang bersangkutan.






Control Signal digunakan pada sistem komputer :
Memory Write (–>)
Memory Read (–>)
I/O Write (–>)
I/O Read (–>)
Transfer ACK (–>)
Bus Request (<–)
Bus Grant (–>)
Interrupt Request (<–)
Interrupt ACK (–>)
Reset (<–)
Clock

Sebuah komputer terdiri dari sekumpulan komponen-komponen dasar seperti CPU, memori dan I/O yang kesemuanya saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Kumpulan lintasan lintasan yang saling menghubungkan berbagai modul modul tersebut dikenal dengan nama struktur interkoneksi.
Ada 3 Jenis jenis transfer data seperti berikut ini :
1.
CPU Memori
2.
CPU I/O
3.
I/O Memori (DMA operation)

Selain itu ada 3 jenis Interkoneksi dalam komputer, yaitu :
1.
CPU Interconnection
 


2.
Memory Interconnection



3.
I/O Interconnection












 
Arsitektur Bus Sistem dalam sebuah komputer












Kelemahan Bus Sistem
Apabila banyak terdapat perangkat I /O atau sistem memory yang dihubungkan ke BUS Data maka akan dapat menurunkan kinerja dari sistem keseluruhan, hal ini dikarenakan :
a.
Timbulnya propagation delay
b.
Timbulnya permasalahan Bottleneck

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibuatlah beberapa arsitektur Bus dasar dengan tujuan untuk meningkatkan effisiensi sistem.
Ada 2 Jenis Teknologi Bus Sistem
1.
Traditional Bus
: ISA-BUS
2.
High Speed Bus
: PCI-BUS

Traditional Bus (ISA-BUS)
Sifat-sifat :
1.
Peripheral High-Speed (network, SCSI, Video, Graphic) dengan Peripheral Low- Speed dikoneksikan pada expansion bus yang sama, sehingga kinerja bus tidak optimal.
2.
Beban Bus sistem sangat berat, shg kinerjanya lambat
3.
Traditional Bus ini merupakan sistem bus tunggal (Single Bus system) yang populer diterapkan pada jenis IBM-PC : 8088, era tahun 80′an.











High Speed Bus
Sifat-Sifat :
1.
High Speed Bus , yaitu bus berkecepatan tinggi untuk koneksi peripheral berkecepatan tinggi : Video, Graphic , Network, SCSI
2.
Expansion Bus , yaitu bus berkecepatan rendah untuk koneksi peripheral berkecepatan rendah , seperti: Modem, Fax , Serial
3.
Beban Sistem Bus menjadi lebih ringan sehingga kinerjanya menjadi lebih cepat.
4.
High Speed bus merupakan jenis bus ganda (multi bus)
5. 
Contoh : PCI – BUS











Diagram High Speed Bus
Elemen – elemen pada sistem perancangan Bus :
1.
Jenis Bus

Decicated

Sifat :
-
Data Bus dan Address Bus memiliki Jalur terpisah


-
Rancangan lebih mahal


-
Kecepatan transfer data lebih tinggi

Multiplexed

Sifat :
-
Jalur Data dan Address dijadikan satu


-
Rancangan Lebih Murah


-
Kecepatan transfer data lebih lambat
2.
Metoda arbitrasi

- Tersentralisasi

- Terdistribusi
3.
Timing

- Synchronous

- Asynchronous
4.
Lebar Bus



- Address

- Data
5.
Type data transfer

- Write

- Read

- Read modify write

- Read after write

- Block

BUS – PCI
Peripheral Component Interconnection
Dikeluarkan oleh Intel sebagai public domain
32 atau 64 bit
50 Jalur

Jalur Bus PCI (Optional)
Interrupt lines
*
Not shared
Cache support
64-bit Bus Extension
*
Additional 32 lines
*
Time multiplexed
*
2 lines to enable devices to agree to use 64-bit transfer
JTAG/Boundary Scan
*
For testing procedures




Lukman Alfasiry © 2008. Design by :vio Templates Sponsored by: gold bola